Organisasi
24.
Bentuk-Bentuk Organisasi Sekolah
Setiap
unit kerja dipimpin oleh seorang kepala/pimpinan yang menduduki posisi menurut
tingkat unit kerjanya di dalam keseluruhan organisasi. Posisi, tanggung jawab
dan wewenang di dalam suatu kelompok formal terikat pada struktur dan dibatasi
oleh peraturan-peraturan yang mendasari pembentukan organisasi kerja tersebut.
Hubungan kerja yang didasari wewenang dan tanggung jawab, baik secara vertikal
maupun horizontal dan diagonal akan menunjukan pola tertentu sebagai mekanisme
kerja. Dengan kata lain pembagian tugas, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
serta arus perwujudan tugas, akan menggambarkan tipe atau bentuk organisasi
kerja. Tipe-tipe organisasi itu antara lain:
1.
Organisasi Lini (Line Organization)
Dalam
tipe ini semua hak dan kekuasaan berada pada pimpinan tertinggi. Personal yang
lain disebut bawahan tidak mempunyai hak dan kekuasaan sekecil apa pun karena
hanya berkedudukan sebagai pelaksana tugas dari atasan. Tidak dibenarkan adanya
inisiatif dan kreativitas, semua tugas harus dilaksanakan sebagaimana
diperintahkan. Saluran perintah dan penyampaian tanggung jawab dalam organisasi
tipe ini dilakukan melalui prosedur dari atas ke bawah dan sebaliknya.
2.
Organisasi Staf (Staff Organization)
Dalam
tipe ini semua hak, kekuasaan dan tanggung jawab dibagi habis pada unit kerja
yang ada secara bertingkat. Setiap unit memperoleh sebagian hak dalam
menentukan kebijakan sepanjang tidak bertentangan dengan kebijaksanaan umum
dari pimpinan tertinggi. Wewenang dan tanggung jawab dilimpahkan secara luas,
sehingga pimpinan berkedudukan sebagai koordinator. Tanggung jawab disampaikan
secara bertingkat sesuai dengan hak dan kekuasaan yang dilimpahkan.
3. Bentuk Gabungan (Line and Staff Organization)
Tipe
ini sebagai gabungan dari kedua tipe di atas, menempatkan pimpinan tertinggi
sebagai pemegang hak dan kekuasaan tertinggi dan terakhir. Tidak semua hak,
kekuasaan dan tanggung jawab dibagi habis pada unit kerja yang ada, tugas yang
bersifat prinsipil tetap berada pada atasan/pimpinan tetinggi. Pimpinan unit
kerja sebagai staf memperoleh wewenang dalam bidang kerja masing-masing
sepanjang tidak berhubungan dengan tugas yang menjadi wewenang atau kekuasaan
pimpinan tertinggi.
4.
Organisasi Fungsional (Fungsional Organization)
Dalam
tipe ini pembagian hak dan kekuasaan dilakukan berdasar fungsi yang diemban
oleh unit kerja dan terbatas pada tugas-tugas yang memerlukan keahlian khusus.
Sehingga personal yang diangkat dan menerima wewenang untuk menjalankan
kekuasaan diserahkan pada orang yang mempunyai keahlian dalam bidang kerja
masing-masing. Wewenang yang dilimpahkan dibatasi mengenai bidang teknis yang
memerlukan keahlian tertentu secara khusus.
C. Stuktur
Organisasi Sekolah
Struktur
organisasi sekolah adalah struktur yang mendasari keputusan para Pembina atau
Pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses perencanaan sekolah yang
strategis. Organisasi sekolah juga dapat dikatakan sebagai seperangkat
hukum yang mengatur formasi dan administrasi atau tata laksana organisasi-organisasi
sekolah di Indonesia.
Macam-macam
Struktur Organisasi
Struktur
Organisasi pendidikan yang pokok ada dua macam yaitu sentralisasi dan
desentralisasi. Di antara kedua struktur tersebut terdapat beberapa struktur
campuran yakni yang lebih cenderung ke arah sentralisasi mutlak dan yang lebih
mendekati disentralisasi tetapi beberapa bagian masih diselenggarakan secara
sentral. Pada umumnya, struktur campuran inilah yang berlaku dikebanyakan
negara dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bagi bangsanya.
D. Wewenang
dan tanggung jawab organisasi sekolah
Setelah
mengetahui struktur sekolah seperti apa, maka sebaiknya kita juga harus tahu
apa saja wewenang dan tanggung jawab sekolah. Sebelum itu kita lihat pengertian
dari wewenang dan tanggung jawab itu sendiri.
Wewenang
( Authority ) merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggerak dari pada
kegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat informal, untuk mendapatkan kerjasama
yang baik dengan bawahan. Disamping itu wewenang juga tergantung pada kemampuan
ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan. Wewenang berfungsi untuk
menjalankan kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi. Wewenang dapat
diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai.
T.
Hani Handoko membagi wewenang dalam dua sumber, yaitu teori formal (
pandangan klasik ) dan teori penerimaan. Wewenang formal merupakan wewenang
pemberian atau pelimpahan dari orang lain. Wewenang ini berasal dari tingkat
masyarakat yang sangat tinggi dan secara hukum diturunkan dari tingkat ke
tingkat. Berdasarkan teori penerimaan ( acceptance theory of authority )
wewenang timbul hanya bila hal diterima oleh kelompok atau individu kepada
siapa wewenang tersebut dijalankan dan ini tidak tergantung pada penerima (
reciver ).
Chester
Bamard mengatakan bahwa seseorang bersedia menerima komunikasi yang
bersifat kewenangan bila memenuhi :
1.
Memahami komunikasi tersebut
2.
Tidak menyimpang dari tujuan organisasi
3.
Mampu secara mental dan phisik untuk mengikutinya.
Agar
wewenang yang dimiliki oleh seseorang dapat di taati oleh bawahan maka
diperlukan adanya:
1.
Kekuasaan ( power ) yaitu kemampuan untuk melakukan hak tersebut, dengan cara
mempengaruhi individu, kelompok, keputusan. Menurut jenisnya kekuasaan dibagi
menjadi dua yaitu :
a.
Kekuasaan posisi ( position power ) yang didapat dari wewenang formal, besarnya
ini tergantung pada besarnya pendelegasian orang yang menduduki posisi
tersebut.
b.
Kekuasaan pribadi ( personal power ) berasal dari para pengikut dan didasarkan
pada seberapa besar para pengikut mengagumi, respek dan merasa terikat pada
pimpinan.
Tanggung
jawab dan akuntabilitas tanggung jawab (responsibility) yaitu kewajiban untuk
melakukan sesuatu yang timbul bila seorang bawahan menerima wewenang dari
atasannya. Akuntability yaitu permintaan pertanggung jawaban atas pemenuhan
tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya. Yang penting untuk diperhatikan
bahwa wewenang yang diberikan harus sama dengan besarnya tanggung jawab yang
akan diberikan dan diberikan kebebasan dalam menentukan keputusan-keputusan
yang akan diambil. Pengaruh ( influence ) yaitu transaksi dimana seseorang
dibujuk oleh orang lain untuk melaksanakan suatu kegiatan sesuai dengan harapan
orang yang mempengaruhi. Pengaruh dapat timbul karena status jabatan, kekuasaan
dan menghukum, pemilikan informasi lengkap juga penguasaan saluran komunikasi
yang lebih baik.
Setelah
melihat pengertian wewenang dan tanggung jawab di atas, dapat disimpulkan bahwa
wewenang dan tanggung jawab sekolah adalah hak dari organisasi sekolah untuk
memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu di sertai pertanggung jawaban
dari organisasi sekolah dalam mengambil keputusan agar tujuan dapat tercapai.
Komentar
Posting Komentar