DINAMIKA ORGANISASI
29.KONFLIK
DINAMIKA ORGANISASI
Konflik
biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil adanya masalah-masalah
komunikasi, hubungan pribadi, atau struktur organisasi.
Karakteristik-karakteristik kepribadian tertentu, seperti otoriter atau dogmatis
juga dapat menimbulkan konflik. Arti konflik banyak dikacaukan dengan banyaknya
definisi dan konsepsi yang saling berbeda. Pada hakekatnya konfilk dapat
didefinisikan sebagai segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik
antara dua atau lebih pihak. Konflik Organisasi (organizational conflict)
adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok
organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi
sumber daya- sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau
kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai dan persepsi.
JENIS-JENIS
KONFLIK
Ada
lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :
1.Konflik
dalam diri individu Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki
dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
2.Konflik
antar individu dalam organisasi yang sama karena pertentengan kepentingan atau
keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status,
jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
3.Konflik
antar individu dan kelompok seringkali berhubungan dengan cara
individumenghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan
kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
4.Konflik
antar kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik
yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf,
pekerja dan pekerja.
5.Konflik
antar organisasi konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.
SEBAB-SEBAB
TIMBULNYA KONFLIK
Setelah
mengapa ada konflik, biasanya ada sumber-sumber yang menjadikan konflik
tersebut muncul, secara umum biasanya terjadi karena tersebut dibawah ini:
1.Adanya
aspirasi yang tidak ditampung.
2.Saling
ketergantungan tugas.
3.Ketergantungan
satu arah.
4.Ketidakpuasan,
perasaan ketidakadilan.
5.Distorsi
komunikasi.
6.Tidak
ada pedoman.
7.Aturan
yang kurang jelas.
8.Kurang
transparannya beberapa hal.
MENGENDALIKAN
KONFLIK
Konflik
agar tidak mengarah ke destruksi harus bisa dikendalikan, antara lain dengan
cara sebagai berikut:
1.Harus
sering mengadakan musyawarah.
2.Adanya
komunikasi dua arah yang enak dan luwes.
3.Memberi
keadilan pada semua lini.
4.Transparan
dalam semua hal.
5.Ada
pedoman yang jelas.
6.Ada
aturan yang jelas.
7.Semua
aspirasi dianggap penting dan dikomunikasikan.
Komentar
Posting Komentar